Visi Kami:
Membawa sagu Papua ke kancah dunia sebagai solusi pangan sehat berkelanjutan, mendukung ekonomi lokal, dan melestarikan hutan sagu sebagai warisan budaya
Bringing Papuan sago to the global stage as a sustainable and healthy food solution, supporting local economies, and preserving sago forests as a cultural heritage
Cerita di balik Sasagu:
Di tengah kelimpahan hutan sagu Papua, ironis rasanya tepung sagu justru sulit ditemukan di Jayapura. Petani pun berjuang keras, hasil panen menggunung namun pasar tak kunjung menyapa.
Dari sanalah benih semangat Sasagu tumbuh. Kami bertiga, Herlinda, Lilian, dan Joko, tak ingin hanya melihat. Kami ingin menjadi bagian dari solusi. Sasagu bukan sekadar bisnis, melainkan sebuah janji. Janji untuk membawa sagu, warisan leluhur Papua, menjadi makanan sehat yang dapat dinikmati semua orang.
Kami ingin menyatukan alam, manusia, dan kesehatan dalam setiap butir sagu. Bersama Sasagu, sagu bukan lagi sekadar makanan, melainkan simbol harapan dan keberlanjutan. Karena di Sasagu, #SemuaBisaMakanSaguPapua
It's strange that even though Papua has so many sago trees, it's hard to find sago flour in Jayapura. Sago farmers work really hard but have trouble selling their produce. That's why we started Sasagu. We, Herlinda, Lilian, and Joko, wanted to make a difference. Sasagu isn't just a business, it's about making sago a healthy and tasty food that everyone can enjoy. We want to connect nature, people, and health through sago. With Sasagu, sago is more than food; it's a symbol of hope for the future. Because in Sasagu, #SemuaBisaMakanSaguPapua #EveryoneCanEatPapuanSago